Minggu, 10 April 2022

Apa itu trading, investor, support, resistance dalam saham

Setelah membahas apa itu saham di artikel sebelumnya, kali ini saya akan membahas mengenai istilah trading, investor, support dan resistance.

Sebelum mulai memasuki market saham kita harus mengetahui style atau gaya kita dalam berinvestasi.

Secara garis besar di market ada 3 peran yang dimiliki seseorang yaitu :

1. Scalper adalah seseorang yang mengambil keuntungan dan membatasi kerugian dengan modal yang dimiliki saat masuk posisi dengan batasan kurang lebih 1%-5%. Mereka biasanya menggunakan time frame lebih pendek baik itu 1 menit - 5 menit. Biasanya mereka melakukan cut loss atau jual rugi ketika saham tersebut udah -3%.

2. Trader swing. Seperti namanya yaitu swing atau berayun, maka seseorang yang memakai style seperti ini akan menetapkan target ke area resitance atau batas atas kenaikan dari suatu saham. Resistance atau batas atas dari kenaikan suatu saham tersebut didasarkan pada time frame daily hingga weekly. Seorang trader swing juga akan membatasi resiko yang dinamakan trading plan dengan menetapkan strategy exit atau cut loss atau jual rugi. Biasanya mereka akan jual rugi ketika saham tersebut misal sudah membuat rugi 5%-7% atau sudah patah trend. Untuk istilah trend  akan di bahas di artikel berikutnya. Seorang trader swing dapat menahan saham yang dimilikinya dalam hitngan mingguan bahkan bulanan.

3. Investor adalah tipe orang yang berinvestasi dengan cara umumnya melihat fundamental perusahaan dan juga prospek growth perusahaan. Umumnya mereka melihat EPS (earning per share), PBV (Price to book value), PER (Price Earning Ratio), DPR (Deviden Payout Ratio), DER (Debt to equity ratio). Untuk istilah tersebut akan ada di artikel berikutnya. Investor juga dapat melakukan cut loss atau jual rugi jika dipandang perusahaan tersebut tidak memiliki prospek ke depannya.  

Support adalah batas terendah agar tidak kembali turun. Resistance adalah batas tertinggi yang menjaga saham tersebut agar tidak naik. Untuk gambar daripada support dan ressistance dapat melihat dengan gambar di bawah ini.


Dari gambar di atas kita dapat melihat di mana support adalah sebuah garis yang dilewati oleh ekor candle (shadow candle). Semakin banyak ekor candle yang dilewati oleh garis tersebut maka semakin kuat support. 

Resistance adalah sebuah garis yang dilewati oleh ekor candle (shadow candle). Semakin banyak ekor candle yang dilewati oleh garis tersebut maka semakin kuat resistance

Di market yang nyata kita bisa menjumpai suatu support atau resistance dapat ditembus. Support dapat ditembus jika orang yang memiliki saham tersebut melakukan tekanan jual yang tinggi daripada yang membeli saham tersebut. Biasanya support jebol dikarenakan laporan keuangan quartal (tiap 3 bulanan) bahkan laporan tahunan yang dinilai oleh market jelek. Bisa juga support jebol dikarenakan perusahaan tersebut sedang dalam kasus atau bahkan pemegang saham pengendali-nya (pemilik mayoritas saham) melakukan aksi jual.

Demikian pula resistance juga dapat dijebol dikarenakan tekanan beli yang besar daripada yang melakukan aksi jual. Umumnya resistance dijebol dikarenakan laporan keuangan quartal bahkan tahunan yang sifatnya luar biasa. Bahkan bisa juga perusahaan tersebut melakukan merger dan akuisisi ke perusahaan lain. 

Oh ya, untuk grafik di market umumnya orang menggunakan grafik candle karena bentuknya seperti candle. Jika menggunakan time frame daily, maka 1 candle sama dengan pergerakan harga dalam 1 hari. Candle yang berwarna putih atau hijau artinya harga naik sedangkan candle yang berwarna hitam atau merah artinya harga turun.

Ekor candle adalah range harga baik naik ataupun turun yang terjadi saat hari itu selama jam perdagangan berlangsung.

Untuk pembahasan candle akan dibahas di artikel berikutnya.

Bersambung.......

Tidak ada komentar: