1. Pemakaian INNER JOIN
Seandainya kita mempunyai 2 ( dua ) himpunan :
A = {’1001′, ’1002′, ’1003′, ’1004′, ’1005′}
B = {’1002′, ’1004′, ’1006′, ’1007′}
Maka anggota A dan B adalah C = {’1002′, ’1004′}
Jadi C merupakan irisan dari himpunan A dan B
Dan bentuk perintah SQL menjadi
SELECT* FROM A INNER JOIN B ON A.KODE = B.KODE
Jadi A dan B dihubungan dengan field yang bernama KODE dimana isi dari kode tersebut merupakan anggota dari suatu himpunan.
2. Pemakaian LEFT JOIN
Pemakaian perintah ini memang agak susah dipahami kalau kita tidak bergelut di bidang programming, walaupun agak jarang dipakai tetapi ada kalanya kita harus memakai perintah ini, tujuannya agar semua data utama (A) ditampilkan semua sedangkan data B yang diperlukan atau ditampilkan adalah field-field kedua yang muncul akibat dari relasi tersebut. Akan saya coba terangkan dengan konsep Himpunan.
A = {’1001′, ’1002′, ’1003′, ’1004′, ’1005′}
B = {’1002′, ’1004′, ’1006′, ’1007′}
Dari 2 ( dua ) himpunan tersebut kalau kita memakai LEFT JOIN hasilnya
C = {’1001′, ’1002′, ’1003′, ’1004′, ’1005′}
3. Pemakaian RIGHT JOIN
Ini adalah kebalikan dari pemakaian LEFT JOIN, Perintah RIGHT JOIN ini hampir-hampir tidak pernah dipakai artinya sangat jarang sekali dipakai. Dan bentuk himpunannya adalah sebagai berikut :
A = {’1001′, ’1002′, ’1003′, ’1004′, ’1005′}
B = {’1002′, ’1004′, ’1006′, ’1007′}
Dari 2 ( dua ) himpunan tersebut kalau kita memakai RIGHT JOIN hasilnya
C = {’1002′, ’1004′, ’1006′, ’1007′}
Tulisan di atas saya peroleh dari internet, maaf saya lupa mencantumkan sumbernya :)
Senin, 28 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar